Wudani (Quisqualis indica) |
Familia:
Combretaceae.
Sinonim:
Quisqualis ebracteata Beauv. = Quisqualis longiflora Presl. = Quisqualis sinensis Lindl. = Quisqualis loureiri Don. = Q. pubescens Burm. = Quisqualis villosa Roxb.
Nama Asing:
She chin zhe (T), niog-niogan, tagarau, tagulo, talolong, tangolo, tangolan, totoraok (F), Chinese honeysuckle, Rangoon creeper, Burma creeper, liane vermifoge (I), akar dani (M).
Nama Daerah:
- Sumatra : dani, udani, wudani.
- Jawa : bidani (Sunda), kecekluk, kaceklik, ceguk, cekluk, wedani (Jawa), rabetdani (Madura), kunyit rhabet, rhabet besi, seradengan (Kangean).
- Sulawesi : tikao (Bugis).
Manis, hangat, beracun (toksik), berkhasiat sebagai obat cacing, melancarkan pencernaan, memperkuat limpa. Tumbuhan ini masuk meridian limpa dan lambung.
Kandungan Kimia:
- Buah matang mengandung potassium quisqualata, sebagian besar lemak jenuh trigonelline dan puridine.
- Kulit buah dan daun mengandung potassium quisqualata.
- Bunga mengandung cyaniding monoglycoside.
- Daun dan tangkai mengandung tannin, saponin, sulfur, calcium oksalat, lemak, peroksidase, protein.
Terutama biji. Buah masak dijemur untuk disimpan. Akar dan daun dapat juga digunakan untuk pengobatan.
Manfaat & Kegunaan:
- Sakit perut karena cacingan terutama ascariasis.
- Cacing kremi (oxyuriasis).
- Berat badan kurang pada anak (infutantile dyspepsia).
- Perut kembung pada disentri.
- Radang ginjal (nephitis).
- Peluruh dahak pada penderita batuk (expectorant).
- Sakit kepala.
- Penyakit kulit akibat parasit, jamur.
- Pemakaian luar : buah wudani digiling halus, tambahkan minyak kelapa lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
- Pemakaian dalam (minum) : 3-9 gram biji kering atau 10-15 gram yang segar direbus lalu diminum atau dijadikan pil, bubuk. Atau 30-60 gram daun segar direbus lalu diminum. Atau 6-10 gram akar direbus lalu diminum.
- Penyakit cacing kremi (oxyuriasi) Cara ke-1 : biji wudani disangrai hingga matang, dimakan dengan dikunyah ½ jam sebelum makan. Anak kecil 3-15 biji sehari, dewasa 15-30 biji sehari, dibagi untuk tiga kali makan, lakukan secara teratur. Atau Cara ke-2 : 10 gram biji wudani, 10 gram biji pinang (Areca catechu L.), direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
- Penyakit cacing gelang (ascariasis) : Cara ke-1 : untuk anak-anak 3-5 biji wudani, ditumbuk lalu dimakan. Atau Cara ke-2 : 2 jari akar wudani, gula jawa secukupnya, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum pagi hari sebelum makan.
- Penyakit cacing tambang (ankylostomiasis) :30 biji wudani dicuci bersih lalu digiling halus, seduh dengan 100 cc air panas, tambahkan satu sendok makan madu, diminum hangat-hangat malam hari sebelum tidur.
- Berat badan berkurang pada anak-anak (infantile malnutrition) : 6 gram tumbuhan wudani direbus dengan 300 cc hingga tersisa 100 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
- Sakit kepala : daun wudani dihaluskan lalu dipakai sebagai tapal pada pelipis.
- Penyakit kulit akibat parasit, jamur : buah wudani secukupnya dihaluskan, tambahkan minyak kelapa (Cocos nucifera L.) lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.
- Sebelum dan sesudah makan obat ini, jangan minum teh kerena menambah gejala yang tidak diinginkan (efek samping obat).
- Kelebihan dosis dapat menimbulkan rasa pening, muntah, cegukan, sakit perut, diare, yang akan hilang dengan sendirinya.
- Di luar negeri sudah dibuat obat paten dengan merek dagang Wu Kan Fei Urh Wan (Tiongkok).