Khasiat Tanaman Bunga Kamboja

Khasiat Tanaman Bunga Kamboja
Bunga Kamboja (Plumeria acuminata)
Sekarang kita akan membahas tentang manfaat dan khasiat tanaman kamboja bagi kesehatan tubuh. Bunga Kamboja (Plumeria acuminata) asal Amerika tropis ini sering ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, kuburan atau tumbuh liar dan dapat ditemukan dari 1-700 meter di atas permukaan laut. Pohon kecil yang banyak bercabang, tinggi 3-7 m, mengandung getah. Batang pokoknya besar, tumbuh membengkok, berkayu keras dengan cabang-cabang gemuk berdaging, sedang cabang muda lunak dan terdapat tanda bekas tangkai daun yang lepas. Daun tunggal, duduk berkarang bergerombol di ujung tangkai, bertangkai panjang. Helaian daun berbentuk lanset, kaku seperti kulit, panjang 20-40 cm, lebar 6-12,5 cm, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, tulang daun menyirip. Bunga dalam malai rata, berkumpul di ujung ranting, berbentuk terompet, sisi dalam berambut, warnanya agak kuning, mahkota bunga berwarna putih atau merah, wangi. Buahnya buah bumbung, satu atau dua, saling berjauhan, berbentuk tabung memanjang yang gepeng, panjang 18-20 cm, lebar 2 cm, berongga dua, warnanya hitam kecoklatan, berbiji banyak. Dikembangbiakkan dengan setek batang atau biji.

Familia: Apocynaceae.
Sinonim: Plumeria rubra L. cv. acutifolia = Plumeria acuminate Roxb. = Plumeria  acutifolia poir. = Plumeria alba Blanco. = Plumeria obtuse Lour. = Plumeria rubra L. form acutifolia Woods. = Plumeria L. var.acutifolia (poir.) Bailey.

Nama asing:
Ji dan hua (T), temple tree, temple flower, pagoda tree, frangipani (I), kerkhofbloem (B), kalasasi, karatuche (F), Lan thom (Th), cempaka kubur, cempaka mulia (M).

Nama daerah:
  1. Sumatra : bunga kemboja, kamboja, kolong susu, cempaka kemboja, cempaka kubur, cempaka mulia (Melayu), pandam (Minangkabau).
  2. Jawa: kamoja, samoja (Sunda), samboja, semboja, kamboja (Jawa), cempaka bakul, cempaka sabakul, cempaka mulja (Madura).
  3. Sulawesi: bungo lomilate (Gorontalo), tintis, karasusi, koloyucu, kolo susu (Minahasa), bunga uwae mawara (Bugis), bunga jene mawara, bunga jera (Ujung pandang).
  4. Nusa Tenggara: bunga jabun (Bali), bunga matandani (Roti), bunga kamboyang  (Timor).
  5. Maluku : kalansusun, kupa tayon (Seram), capaka butu (Halmahera utara), saya kolocucu (Ternate), capaka kubu (Tidore).
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
  • Bunga: manis, sejuk, harum. Penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (dieuretik), menghentikan batuk (antitusif), dan menghilangkan hawa panas.
  • Kulit kayu: melancarkan buang air besar (laksant).
Kandungan kimiawi:
  • Getah berwarna putih : mengandung damar dan kautcuk, senyawaan sejenis karet, serta senyawaan triterpenoid, amyrin, dan lupeol.
  • Kulit batang: mengandung plumierid, yaitu suatu zat pahit yang beracun. Sebagai laksant, dipakai dengan dosis 0,2-0,3 gram yang dimakan sebelum tidur, maka esok paginya bisa buang air besar 1-2 kali. Bila dimakan dengan dosis lebih dari 0,3 gram akan berkhasiat melancarkan kencing (diuretic).
  • Daun dan batang mengandung fulvoplumierin. Dosis 1,5 miligram berkhasiat menghambat perkembangan kuman TBC.
  • Kandungan minyak menguapnya terdiri dari geraniol, sitronellol, linallol, farnesol, dan fenil alkohol.
Bagian yang digunakan:
Bunga dikeringkan dengan cara dijemur, getah, daun, kulit batang, dan akar.

Khasiat untuk menyembuhkan penyakit:
  • Mencegah pingsan karena udara terlalu panas (heat sroke).
  • Radang usus  (enteritis).
  • Disentri  basiler.
  • Gangguan  pencernaan  (dispepsia).
  • Gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi (malnutrisi).
  • Radang hati (hepatitis infectiosa).
  • Radang saluran napas (brokhitis).
  • Jantung mengipas/berdebar keras (palpitasi).
  • TBC (tuberkulosa).
  • Cacingan.
  • Sembelit (konstipasi).
  • Kencing  nanah (gonorrhea).
  • Beri-beri, busung air.
  • Kapalan (klavus).
  • Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah.
  • Sakit gigi berlubang .
  • Tertusuk duri, tulang atau terkena pecahan beling.
  • Bisul (furunculus), patek (frambusia).
  • Benjolan keras (tumor).
  • Dan lain-lain.
Dosis pemakain:
  1. Pemakain luar: daun atau kulit batang dihaluskan, dibubuhkan ke tempat yang sakit atau getah dioleskan.
  2. Pemakaian dalam: minum 10-15 gram bunga, direbus lalu airnya diminum.
Pemakaian luar:
  1. Gigi berlubang: beberapa tetes getah kamboja dilumaskan pada kapas, dipakai untuk menutup gigi yang berlubang. Hati-hati jangan terkena gigi yang sehat.
  2. Telapak kaki bengkak dan pecah-pecah: sepotong kulit kamboja digodok dengan tiga liter air sampai mendidih, hangat-hangat dipakai untuk merendam kaki yang sakit.
  3. Tertusuk duri, tulang ikan, atau pecahan beling: oleskan getah kamboja ke bagian yang sakit, maka benda yang masuk akan keluar.
  4. Kapalan (klavus): setiap hari diteteskan getah kamboja sampai sembuh.
  5. Kudis (skabies): 50 gram kulit batang kamboja dicuci bersih, sambiloto segar (androraphis paniculata) dan ditumbuk halus, campur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, didihkan dengan 100cc air selama 5 menit lalu dinginkan dan oleskan pada bagian kulit yang sakit 2-3 kali sehari.
  6. Busung air, patek (frambusia): 3 ukuran telapak tangan kulit kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 20 liter air bersih sampai mendidih selama 15 menit . Air rebusannya untuk mandi, berendam, dan bersiram. Lakukan 1 sampai 2 kali sehari.
  7. Bisul (furunculus): Daun kamboja dicuci bersih lalu dipanaskan sampai lemas, oleskan minyak kelapa lalu ditempelkan pada bisul: Atau beberapa tetes getah batang kamboja dioleskan langsung pada bisulnya. Lakukan 2 kali sehari.
  8. Benjolan-benjolan di tubuh: kulit kayu digiling halus, tambahkan air secukupnya sampai seperti bubur, lalu ditempelkan ke bagian badan yang ada benjolan-benjolan.
Pemakain dalam:
  1. Disentri, diare karena panas dalam: 12-24 gram bunga kamboja kering dan direbus dengan 400cc air hingga tersisa 200cc, kemudian airnya diminum.
  2. Busung air: 6 jari kulit batang kamboja dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 400cc air sampai tersisa 200cc, setelah dingin disaring lalu diminum.
  3. Beri-beri: 2 jari kulit kamboja, 1 jari kulit pulai (Alstonia scholaris), 2 butir bawang merah (Allium cepa), 1 sendok teh adas (Foeniculum vulgare), 1 jari pulasari (Alyxia rein-wardtii), 3 jari gula enau ( Arangea pinnata), dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 600cc air sampai tersisa 300cc. setelah dingin disaring lalu diminum untuk 3 kali sehari, setiap kali 100cc.
  4. Jantung mengipas/berdebar (palpitasi): 1 jari kulit kamboja, 10 butir biji teratai (Nelumbium nelumbo) 15 gram daun prasman segar (Eupatorium triplinerve), 1/2 sendok teh adas (Foeniculum vulgare), dan 2 butir bawang merah (Allium cepa), dicuci lalu direbus dengan 800cc air hingga tersisa 400cc. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum untuk 2 kali sehari, setiap kali 200cc.
  5. TBC (tuberkulosa): 75 gram kulit kamboja, 50 gram kulit batang pepaya (Carica papaya), 50 gram pohon kulit pulai (Alstonia scholaris), 10 gram pegagan (Centella asiatica) dan 15 gram kencur (Kaempferia galanga). Semua bahan ditumbuk halus menjadi satu, direbus dengan 1000cc air hingga tersisa 600cc, kemudian diminum untuk tiga kali sehari, setiap kali 200cc.
  6. Kencing nanah (gonorhoea): 3 jari kulit kamboja dan 30 gram daun sambiloto segar (Andrographis Paniculata) direbus dengan 700cc air hingga tersisa 300cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
Catatan:
Setiap pengobatan dilakukan secara teratur, untuk penyakit yang berat tetap konsultasikan ke dokter.

Semoga artikel mengenai khasiat tanaman bunga kamboja yang telah diulas diatas dapat membantu anda dijadikan solusi dalam meyembuhkan penyakit dengan menggunakan tumbuhan herbal alami.