Khasiat Tanaman Wijayakusuma

Khasiat Tanaman Wijayakusuma
Wijayakusuma (Epiphyllum oxypetalum Haw)
Tanaman Wijayakusuma atau (Epiphyllum oxypetalum Haw) Latinnya bisa tumbuh subur di daerah sedang dan tropis dengan suhu yang tidak terlalu panas. Wijayakusuma merupakan tumbuhan terna, tumbuh tegak dengan tinggi 2-3 m, batang induk berbentuk silinder, batang ini terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil. Daunnya pipih, tebal dan berdaging, berbentuk lanset, tulang daun di tengah keras dan tebal, daun berwarna hijau dengan permukaan daun yang halus. Pada setiap tepian daun terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi tunas daun atau bunga. Bunga wijayakusuma besar, berwarna putih, memiliki tangkai yang lemas, panjangnya 13-15 cm, penampang bunga sekitar 10 cm, bunga ini hanya mekar pada malam hari dan beberapa jam saja lalu layu dan menjadi kuning. Tidak semua tanaman wijayakusuma dapat berbunga dengan mudah, tergantung iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaannya. Buahnya berwarna merah, bulat dan bergetah, bijinya banyak dan berwarna hitam. Perbanyakan tumbuhan ini dengan setek daun.

Familia:
Cactaceae.

Sinonim:
Cereus oxypetalus DC.

Nama Asing:
Tan hua (T), bakawali (M).

Nama Daerah:
Kembang hongte.

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologi:
  1. Bunga : rasa manis, netral, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi), menghentikan pendarahan (hemostatik), meredakan batuk dan dahak.
  2. Batang : rasa asin, masam, sejuk, berkhasiat sebagai antiradang (antiinflamasi).
Bagian yang Dipakai:
Bunga segar atau dikeringkan dan batang pemakaian segar.

Manfaat & Kegunaan:
  • TBC paru dengan batuk, asma.
  • Batuk darah (hemopysis), muntah darah (hematemesis).
  • Pendarahan pada wanita (uterine bleeding).
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Infeksi tenggorokan (Pharyngitis).
  • Radang lambung (gastritis).
  • Susah buang air besar (Constipatio).
  • Bisul (furunculus), luka berdarah, bengkak.
  • Lemah, meningkatkan stamina.
Dosis pemakaian:
  1. Pemakaian luar : batang segar digiling lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
  2. Pemakaian dalam (minum) : 3-5 bunga atau sekitar 10-20 gram, direbus lalu diminum airnya setelah disaring.
Pemakaian Dalam:
  1. TBC paru dengan batuk, batuk darah (hemoptysis), radang tenggorokan (pharyngitis) : 3-5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, 15 gram gula, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan airnya diminum hangat-hangat.
  2. Asma : 3-5 bunga wijayakusuma, tambahkan gula batu dan air secukupnya, ditim, lalu diminum airnya.
  3. Sukar buang air besar atau sembelit (Constipatio) : 20 gram bunga dan batang wijayakusuma, 70 gram lidah buaya (Aloe vera L.) yang telah dikupas kulitnya, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu  diminum airnya setelah disaring.
  4. Pendarahan rahim pada wanita (uterine bleeding) : 2-3 kuntum bunga wijayakusuma, 1 ons daging sapi tanpa lemak, ditim, setelah matang dimakan bersama nasi.
  5. Tekanan darah tinggi (hipertensi) : 5 kuntum bunga wijayakusuma, 75 gram akar alang-alang (imperata cylindrica [L.] Beauv.), 15 gram jamur kuping hitam (Auricularia Sp.), direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
  6. Lemah, meningkatkan stamina : 3 bunga wijayakusuma, 10 buah angco (Fructus jujubae) , 15 gram kie cie (Fructus lycii), direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya, sedangkan angco dan kie cie dapat dimakan.
Pemakaian luar:
  1. Bisul (furunculus), bengkak, luka berdarah : batang atau daun segar wijayakusuma digiling hingga halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut.
Catatan:
Angco dan kie cie dapat dibeli di supermarket. Setiap pengobatan dilakukan secara teratur. Untuk penyakit yang serius disarankan untuk tetap berkonsultasi pada dokter.

Selamat mencoba pengobatan alternatif dengan bunga tanaman wijayakusuma untuk menyembuhkan penyakit secara alami.